Enggak Nyangka Bisa Akting, Sabyan Berharap Filmnya Bisa Box Office
A
A
A
JAKARTA - Kesuksesan yang diraih Sabyan Gambus menarik simpati produser untuk membawa kisahnya ke layar lebar. Perjalanan karier grup musik yang beranggotakan Nissa, Ayus, Sofwan, dan Kamal itu dapat ditemui dalam film berjudul Sabyan Menjemput Mimpi, yang mulai diputar di seluruh bioskop Tanah Air pada 27 Juni 2019.
Tidak memiliki pengalaman di dunia akting, Sabyan Gambuis sempat khawatir mengecewakan para penggemar dan kru film. Namun, dengan banyaknya dukungan dan semangat yang didapat, Sabyan Gambus bisa melewatinya.
"Ini kali pertama kita main film, jadi tantangan sih kita khawatir mengecewakan banyak orang. Soalnya kan peranin diri sendiri, paling ya ditambahin skrip saja sih. Tadinya kita yang takut mengecewakan sutradara, produser tapi ternyata mereka bener-bener support kita dan bilang kita tuh bisa," tutur sang vokalis Nissa saat dijumpai SINDO di kawasan Kuningan, Jakarta, beberapa hari lalu.
Nissa merasa bangga setelah sukes melihat aktingnya dalam film besutan sutradara Amin Ishaq tersebut. Bahkan, Nissa seolah tak percaya melihat dirinya bisa berakting di depan kamera. "Saya mewakili teman lain bersyukur dan terima kasih bisa dapat kesempatan main film dan ini yang enggak kita sangka sebelumnya," kata dia.
"Senang sih dan tadi kita lihat ternyata gue dan teman lain bisa akting. Kami semua personel bangga filmnya tentang kisah nyata dari kita, perjalanan main gambus dari awal sampe ke detik ini. Film ini menceritakan tentang kisah kita sendiri," tambahnya.
Saat menyaksikan Sabyan Menjemput Mimpi, Nissa sempat menitikan air mata, karena perasaannya begitu campur aduk emosional dan haru kisah perjalanan band religi itu divisualisasikan dalam bentuk cerita film.
Meski tanpa melalui proses reading, yakni membaca skenario untuk mendalami karakter yang akan diperankan, dan dilatih pelatih akting, Nissa berharap Sabyan Gambus Menembus Mimpi bisa menjadi salah satu film box office di Indonesia. "Semoga ditonton minimal satu juga orang," harapnya.
Pada saat yang sama, personel Sabyan lainnya, Ahmad Ayus juga merasa bahagia dengan kehadiran Sabyan Menjemput Mimpi sebagai salah satu film di Tanah Air. "Pertama dengar dapat tawaran sudah pasti kaget dan bingung. Kalau senang ya senang, karena ada orang yang percaya Sabyan dijadikan film. Banyaknya dukungan dari manajemen, mereka memberikan dorongan, ya sudah siaplah. Kenapa diambil karena motivasi dari mereka," tutur Ayus.
Sementara itu, sang sutradara Amin Ishaq mengatakan, selama syuting film dilakukan, semua personel Sabyan Gambus berakting dengan baik, bahkan terlihat sangat natural.
"Saya merasa sangat berkesan bisa bekerja bareng Sabyan Gambus. Mereka humble, pantas untuk mendapatkan film ini. Film Sabyan Menembus Mimpi adalah hasil kerja keras mereka. Siapapun berhak bermimpi dan mendapatkan mimpi itu dan sebagai sutradara saya hanya merespons apa yang sedang dihadapi," jelas Amin.
Menurut Amin Ishaq, kendala utama selama menjalani proses produksi film Sabyan Menembus Mimpi adalah waktu syuting yang sangat terbatas. Sebab sambil syuting, seluruh personel Sabyan Gambus tetap manggung. Sementara jadwal manggung mereka seakan tidak bisa dihentikan dan selalu tampil dari panggung ke panggung.
"Tapi kami coba, bagaimana caranya tetap bisa berkreasi di waktu yang sangat terbatas itu. Kami bahkan tidak ada reading karena tidak ada waktunya. Untuk pendekatan (antarpemain) juga tidak ada," kata Amin.
Beruntungnya, ketika syuting dilakukan, Nissa dkk menjadi diri mereka sendiri dan itu cukup mudah. "Saya percaya, setiap orang terlahir menjadi aktor. Mereka bisa menerima itu dan tidak susah menjadi diri sendiri," sambungnya.
Tidak memiliki pengalaman di dunia akting, Sabyan Gambuis sempat khawatir mengecewakan para penggemar dan kru film. Namun, dengan banyaknya dukungan dan semangat yang didapat, Sabyan Gambus bisa melewatinya.
"Ini kali pertama kita main film, jadi tantangan sih kita khawatir mengecewakan banyak orang. Soalnya kan peranin diri sendiri, paling ya ditambahin skrip saja sih. Tadinya kita yang takut mengecewakan sutradara, produser tapi ternyata mereka bener-bener support kita dan bilang kita tuh bisa," tutur sang vokalis Nissa saat dijumpai SINDO di kawasan Kuningan, Jakarta, beberapa hari lalu.
Nissa merasa bangga setelah sukes melihat aktingnya dalam film besutan sutradara Amin Ishaq tersebut. Bahkan, Nissa seolah tak percaya melihat dirinya bisa berakting di depan kamera. "Saya mewakili teman lain bersyukur dan terima kasih bisa dapat kesempatan main film dan ini yang enggak kita sangka sebelumnya," kata dia.
"Senang sih dan tadi kita lihat ternyata gue dan teman lain bisa akting. Kami semua personel bangga filmnya tentang kisah nyata dari kita, perjalanan main gambus dari awal sampe ke detik ini. Film ini menceritakan tentang kisah kita sendiri," tambahnya.
Saat menyaksikan Sabyan Menjemput Mimpi, Nissa sempat menitikan air mata, karena perasaannya begitu campur aduk emosional dan haru kisah perjalanan band religi itu divisualisasikan dalam bentuk cerita film.
Meski tanpa melalui proses reading, yakni membaca skenario untuk mendalami karakter yang akan diperankan, dan dilatih pelatih akting, Nissa berharap Sabyan Gambus Menembus Mimpi bisa menjadi salah satu film box office di Indonesia. "Semoga ditonton minimal satu juga orang," harapnya.
Pada saat yang sama, personel Sabyan lainnya, Ahmad Ayus juga merasa bahagia dengan kehadiran Sabyan Menjemput Mimpi sebagai salah satu film di Tanah Air. "Pertama dengar dapat tawaran sudah pasti kaget dan bingung. Kalau senang ya senang, karena ada orang yang percaya Sabyan dijadikan film. Banyaknya dukungan dari manajemen, mereka memberikan dorongan, ya sudah siaplah. Kenapa diambil karena motivasi dari mereka," tutur Ayus.
Sementara itu, sang sutradara Amin Ishaq mengatakan, selama syuting film dilakukan, semua personel Sabyan Gambus berakting dengan baik, bahkan terlihat sangat natural.
"Saya merasa sangat berkesan bisa bekerja bareng Sabyan Gambus. Mereka humble, pantas untuk mendapatkan film ini. Film Sabyan Menembus Mimpi adalah hasil kerja keras mereka. Siapapun berhak bermimpi dan mendapatkan mimpi itu dan sebagai sutradara saya hanya merespons apa yang sedang dihadapi," jelas Amin.
Menurut Amin Ishaq, kendala utama selama menjalani proses produksi film Sabyan Menembus Mimpi adalah waktu syuting yang sangat terbatas. Sebab sambil syuting, seluruh personel Sabyan Gambus tetap manggung. Sementara jadwal manggung mereka seakan tidak bisa dihentikan dan selalu tampil dari panggung ke panggung.
"Tapi kami coba, bagaimana caranya tetap bisa berkreasi di waktu yang sangat terbatas itu. Kami bahkan tidak ada reading karena tidak ada waktunya. Untuk pendekatan (antarpemain) juga tidak ada," kata Amin.
Beruntungnya, ketika syuting dilakukan, Nissa dkk menjadi diri mereka sendiri dan itu cukup mudah. "Saya percaya, setiap orang terlahir menjadi aktor. Mereka bisa menerima itu dan tidak susah menjadi diri sendiri," sambungnya.
(nug)